Yamaha
Jupiter Z 180cc
Brig'sMotor – Mesin Yamaha Jupiter
Z ini macam dicetak ulang untuk menyamai mesin DOHC di drag bike. Mesin asli
hanya casing atau sebagai wadah alias mentah, karena
strukturnya dibangun dari nol. Kepala silinder misalnya, lubang-lubangnya
didesain kembali untuk melayani kapasitas 180cc. Kruk-as dan rumahnya (crankcase)
yang membesar, jauh dari bentuk asli Jupiter. Boleh disebut profesor
dong, tunnernya..! Bisa-bisa Yamaha, perancang Jupiter Z
akan nangis bombay, walau ia orang Jepang. Kan rancangannya sudah
diobrak-abrik...
Itu
dia Jupie Z Ale yang tenar di lintas 300 meter yang pernah
berlari 7.5 detik. Motor bermesin SOHC (single over head camcshaft) penantang
dominasi Satria FU DOHC (double over head camshaft) di
bebek tune-up s/d 200 cc. FU Cilandak Intan, FU Kontroversi
dan motor ini saling mengalahkan di kelas tersebut. “Untuk setara DOHC di kelas
ini tantangannya tiga step, kata sang mekanik Jabrig pawang Jupiter
ini dari markas Pells Racing di Cinere Depok.
Anggap
saja kepala silinder (cilinder head) Jupie bahan
mentah. Lubang inlet dan outlet, termasuk rumah
klep (sitting) telah ditutup dengan las babet. Sbab nanti akan
diberi klep diameter ekstrem. Contoh saja, untuk urusan pemasangan klep
30 mm seperti di road race sudut-sudutnya juga berubah total. Apalagi yang ini,
klep in-nya 34 mm dan buang 28,5 mm.
Trik ini
jadi santapan Ale bila melongok perlengkapan bengkel Brig'sMotor.
Bengkel yang sederhana namun lengkap dengan pisau penggali metal untuk mengejar
persamaan efisiensi pembakaran setara DOHC. Makanya, brosist harus
membaca spek bengkel Brig'sMotor.
Saat
dilubangi ulang dengan pisau bubut model berdiri dan dihaluskan dengan
pisau tunner, yang harus diingat adalah presisi derajat sitting
klep dan curtaian area. Ya, sederhananya ukuran dan ruang
lubang-lubang sebagai lintasan bahan bakar masuk dan buang buka-tutup klep.
Kalau pakai rumus, otak sampeyan akan
keriting. Ale juga saat meracik ini mesin nggak pakai
rumus, hasilnya tetap kencang.
ups..? “Tetap pakai rumus, Mas! Tapi
rumus sederhana dari Graham Bell. Terutama penentuan diameter klep pada kepala
silinder. Maka terciptalah tiga tingkat derajat posisi lubang in dan ex,
pula desain ruang bakar yang mirip bak mandi (bathub). Saya yakin dengan
model ini, debit bahan bakar akan seimbang dengan DOHC. Memang punya kelemahan
pada ratanya penyebaran bensin dibanding DOHC,” cerita Ale.
Tingkatan
sudut-sudut lubang masuk dan buang dimulai 15o dihitung dari
kubah ruang bakar, lanjut 30o dan diakhiri 45o.
Pakai metode ini bahan bakar dari karbu lebih singkat. Menjaga
klep minyak (masuk) dan klep api (buang) saling sikut saat overlap, posisi
klep ketemunya 28° untuk in dan ex 31°.
Itu sesuai pengakuan Pele lho. Bukan karangan Brig'sMotor. Bila brosist meniru
namun keliru, silakan mesinnya diantar ke ale saja. Dijamin bisa, ya buktinya
Jupiter Z Brig'sMotor. Gitu aje kok
repot. Biarkan saja ale yang sibuk, tapi jangan lupa dibayar.
Klep
yang dipakai kodenya EE5. Model dan ukuran dengan persamaan klep motor,
tidak ditemukan di Indonsia. Iya, mana ada klep bebek standar diameternya 34
mm. Apalagi era sekarang yang DOHC, diameter klepnya kecil-kecil tapi dua. Klep
EE5 adalah produksi Thailand. Tapi ale setuju itu klep mobil. Lha,
kenapa nggak dibikin jadi roda empat aja bro, hehehe becanda.
Penggerak
klep alias kem atau poros bubungan yang bahasa kerennya chamshaft sama
saja, juga peta buta. Tetapi bukan seperti para pesulap pakai tutup mata yang
ikut membutakan penonton. Noken-as menggunakan milik mobil Honda Estilo. Lalu,
dipahat durasinya 282o, kem tinggi brosist. Bila
motornya hidup seperti dak-dik-duk yang terasa di dada. Itu
kalau menang saat lomba. Bila kalah, akan terasa di otak, maksudnya harus peras
otak lagi untuk bikin kem yang bisa menumpahkan bahan bakar melawan FU yang
DOHC.
Sekali
lagi, pola dan profil kem bisa lebih mudah dibikin karena
alat-alat sendiri yang dioperasikan sendiri. Pasti nggak sekali
jadi. Mungkin saja sudah berbatang-batang kem mobil yang pernah dicetak dan
akhirnya masuk besi kiloan. Nah di situ untungnya tukang loak, tapi nggak
papa buat dia makan.
Profil
kem yang dibentuk disesuaikan dengan durasi yang dipatok di
282° tadi. Itu dari hitungan membuka 370 sebelum
TMA dan menutup 650 sesudah TMA.
Sedang ex membuka 65o sebelum TMB dan
tertutup 370 sesudah TMB. Katanya, angka itu memberi
efek nafas lebih panjang dan power band sembari kedua tangan
direntangkan. Kan lebar...
Pada rpm
tinggi tidak akan terasa kehabisan nafas, powernya padat merayap. Paling yang
dirasakan si joki duduk di jok tipis geli sikit. Makin digas kian
geli, sekalian saja gas pol rem blong, pasti ketawa, kan geli.
“Kem Estilo hanya Rp 150 ribu. Tapi untuk
urusan bikinnya saya sendiri yang menggerinda dan membubut.
Bila racikannya ketemu, tinggal dicetak dengan mesin copy kem.
Kalau ada yang mau pesan, boleh saja,” kekeh Pele dengan maksud
promosi sambil tunjukkan puluhan kem ‘korban’ risetnya.
Data
Modifikasi :
|
||
Motor
|
: Yamaha Jupiter Z 2004
|
|
Kelas
|
: Bebek Tune
Up 180 cc
|
|
Pembalap
|
: Geboy dan Baron
|
|
Kompresi
|
: 13,8 : 1
|
|
Volume head (buret)
|
: 15,5 cc
|
|
Piston
|
:Racing (dome 5 mm)
|
|
Timing pengapian
|
:36° (6000 RPM s.d 9000
rpm
|
|
LSA
|
: 104o
|
|
Durasi Kem
|
: 282
|
|
Klep
|
: EE5
|
|
Diameter klep
|
: In 34 mm, ex 28, 5 mm
|
|
Per klep
|
: Jepang
|
|
Diameter in-let dan bentuknya
|
: 28,5 bulat
|
|
Diameter out-let dan bentuknya
|
: 28 bulat
|
|
Karbu
|
: PE 28 (reamer 31 mm) dengan
seting spuyer sering pada pilot jet 58 dan main jet 138
|
|
Selongsong gas
|
: TZM
|
|
Manifold
|
: Daytona 28
|
|
Busi
|
:Iredium
|
|
Kruk as
|
: Racing
|
|
Pompa oli
|
: Standart
|
|
Kopling
|
: Bak kopling X1, kampas
kopling FR (original)
|
|
Rasio
|
gigi-1
|
: 15/33
|
Gigi-2
|
: 18/31
|
|
Gigi-3
|
: 21/27
|
|
Gigi-4
|
: 22/23
|
|
CDI dan kurva-nya
|
: Kawahara Programble
|
|
Kenalpot dan kelebihannya
|
: AHM
|
|
Sokbreker depan (seting)
|
: Suzuki satria FU
|
|
Sokbreker belakang (seting)
|
: YSS
|
|
Cakram depan
|
: Standart
|
|
Rem belakang
|
: Tromol
|
|
Ban depan/belakang
|
: IRC Eat My Dust
60/80-17 depan 50/90
|
|
Pelek depan/belakang
|
: Kawahara
|
|
Merek Gir/sproket/rantai
|
: Triple SSS 15/31
|
|
Sasis dan modifnya
|
||
Alamat Bengkel :
|
: Jl. Masjid
AR Rahmah Cinere
|
Berbeda dengan kem dan head yang buta. Kruk-as malah dibikin melek,
maksudnya diperbesar yang tadinya sipit. Lingkar kruk-as Jupie 96
mm dipermak menjadi 102 mm. Caranya, menambal dengan ring yang tidak dijelaskan
pakai ring apa, tapi jauh dari ring tinju. Rancangan modifikasinya mirip
kruk-as Yamaha Mio drag bike versi Thailand.
Sebenarnya
cara ini untuk menggeser dudukan setang piston. “Karena mengejar stroke agar
naik sesuai penggunaan piston Kawahara 66 mm. Juga bobot kruk-as lewat naiknya
kapasitas. Dengan begitu, naiknya rpm lebih tertata,” jelas Pele dengan logat
Jawa kental sembari ‘ngos-ngosan otaknya’.
Itu maksudnya diameter bundar kruk-as yang aslinya kecil menjadi besar alias melek yang bukan meram-melek. Sekalian melek, momen puntir pun masih ditambah dengan bobot balancer yang 750 gram. Ya makin melotot tetapi tidak melototi FU untuk ditantang lho. Maklum, langkah-langkah tidak akan didapati menaikkan kapasitas sampai 200 cc pada FU.
Dudukan setang piston disesuaikan dengan setang piston Yamaha Mio. Setang ini lebih panjang 2 mm dari standar Jupie dan lubang dudukannya juga lebih besar 2 mm lingkarannya. Pendeknya dengan bikin melek kruk-as dengan kombinasi setang piston Mio menghasilkan stroke 58 mm. Bila dihitung dengan diameter piston 66 mm hasilnya adalah 198 cc. Modal inilah yang menggemparkan Jupiter Z ale sebagai penantang FU di bebek s/d 180 cc.
siap tempurrrr..... cuy...!!!!!
Itu maksudnya diameter bundar kruk-as yang aslinya kecil menjadi besar alias melek yang bukan meram-melek. Sekalian melek, momen puntir pun masih ditambah dengan bobot balancer yang 750 gram. Ya makin melotot tetapi tidak melototi FU untuk ditantang lho. Maklum, langkah-langkah tidak akan didapati menaikkan kapasitas sampai 200 cc pada FU.
Dudukan setang piston disesuaikan dengan setang piston Yamaha Mio. Setang ini lebih panjang 2 mm dari standar Jupie dan lubang dudukannya juga lebih besar 2 mm lingkarannya. Pendeknya dengan bikin melek kruk-as dengan kombinasi setang piston Mio menghasilkan stroke 58 mm. Bila dihitung dengan diameter piston 66 mm hasilnya adalah 198 cc. Modal inilah yang menggemparkan Jupiter Z ale sebagai penantang FU di bebek s/d 180 cc.
siap tempurrrr..... cuy...!!!!!
0 Komentar